Review Film Negeri Dongeng
Halooo… Gw Arin
Sumber Gambar : http://www.aksa7.co.id/negeri-dongeng-movie.html
Tiba-tiba gw excited banget deh, mau
review film dokumenter yang baru aja tayang perdana kemaren pada 26 Oktober
2017, judulnya “Negeri Dongeng”. Disini gw mau review aja ya… bukan
menceritakan dengan jelas bagaimana jalan cerita film Negeri Dongeng ini,
karena tujuan gw disini pun hanya menyebarkan virus kebaikan yang gw dapet dari
pesan-pesan moral di film ini, dan mengajak kalian semua untuk menontonnya.
Diluar orang yang suka berpetualang ataupun bukan, menurut gw, semua harus tau
isi atau makna di film ini dengan menontonnya.
Sebelum mereviewnya, gw mau
tulisin dulu synopsis film ini : Perjalanan melihat Indonesia, melihat sahabat
dan rekan-rekan seperjalanan dan juga melihat diri sendiri. 7 sineas muda
Indonesia yang mendaki 7 puncak gunung tertinggi di Nusantara berbekal 7 buah
kamera. “Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal
Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda
harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah, kami naik
gunung”. Perjalanan panjang membuat mereka mengupas cerita pada setiap tempat
yang disinggahi. Beragam emosi berkecamuk dalam perjalanan. Pertemuan dengan
orang-orang baru selama penjelajahan
darat, laut dan udara. Setiap potongan kisahnya akan memperlihatkan betapa
Indonesia begitu kaya dan luas untuk dijelajahi bersama-sama. Dan di ujung
perjalanan itu, kita akan menemukan arti sebuah perjalanan.
Jadi pertama kali gw tau kalo
tanggal 26 oktober ini tayang, gw langsung mau nonton banget, udah rencana
cari-cari temen yang bisa, kalo gak bisa, gw bakal tetep nonton sendiri. Gw
berasa ini film gw banget, di sisi lain gw mau mengobati rasa rindu akan
perjalanan-perjalanan masa lampau yang pernah gw lakuin yaitu mendaki gunung.
Di hari pertama tayang di bioskop, Negeri dongeng ini belum tayang secara
keseluruhan di Bioskop yang ada di Indonesia. Di kota gw Bekasi aja, cuma ada
di 2 tempat yaitu Flix Grand Galaxy Park dan XXI Mega Bekasi mall. 26 oktober
ini hari kamis coy, tapi ternyata kursi hampir penuh saat gw mau beli tiketnya.
Gw kebagian di barisan ketiga dari depan. Sisanya ke belakang full, gak
kebayang kan kalo weekend gimana. Hemm… gw langsung inget juga si, dari jaman
dulu gw suka naik gunung, dimana-mana pasti ada aja ketemu orang Bekasi,
sampe-sampe gw akuin anak Bekasi banyak juga yang seorang pendaki gunung, ya
wajar kalo ternyata di weekdays dan hari pertama tayang film ini, bioskopnya
full.
Film bergenre Adventure ini
diproduksi oleh Aksa 7, berdurasi kurang lebih 104 menit. Beberapa pemainnya
diantaranya Anggi Frisca, Teguh Rahmadi, Rivan Hanggarai, Wihana Erlangga,
Yohannes Christian Pattiasina, Nadine Chandrawinata, Djukardi “Bongkeng”
Adriana, Mathew Tandioputra, Joel Tandionugroho, Medina Kamil, Darius
Sinathrya, Ade Wahyudi, Jogie Kresna Muda Nadeak.
Setelah gw bener-bener kelar
nonton film ini, gw merasa disadarkan kembali, diingatkan kembali,
diperlihatkan kembali tentang banyak hal dalam kehidupan, terutama menjadi
manusia yang baik kemudian bisa memanusiakan manusia. Jaman sekarang kan banyak
hal-hal yang dipeributkan, pembunuhan hal sepele dan lain-lain, yang
menggambarkan manusia semakin banyak yang mulai berkurang rasa empati. Di film
ini sangat jelas kita di perlihatkan bagaimana perjalanan mereka banyak
dihadapi masalah berbagai macam hal yang tapi intinya hanya soal empati.
Pendakian gunung bisa bertujuan
untuk mengenal keindahan alam Indonesia sendiri, tapi disisi lain kita juga
harus mengenal warganya, adat istiadat mereka, mengenali dengan hati, bukan
hanya sekedar mendaki gunung. Perjalanan pendakian memang bisa di bilang
filosofi hidup, bedanya ini hanya bagaimana kita menjalani, menghadapi
perjalanan yang pendek, sedangkan perjalanan hidup yang sebenarnya adalah
perjalanan yang panjang.
Film dokumenter ini menggambarkan
kisah perjalanan yang real dan masalahnya pun memang pada umumnya kita hadapi.
Perjalanan pendakian gunung dengan tujuan melihat alam Indonesia, melihat
sahabat dan melihat diri sendiri. Menurut gw… ya benar, dalam perjalanan dengan
perasaan bercampur aduk, dari bahagia, capek, emosi, rindu, sedih menjadi satu
lalu membuat karakter seseorang tersebut terlihat dengan jujur pada perilaku
mereka selama perjalanan pendek ini. Begitu juga melihat diri sendiri, semampu
apa kita memiliki sifat tabah, sabar, tangguh, berempati dan tidak egois. Jangan
sampai melihat teman sedih sendirian, jangan sampai melihat teman merasakan
sakit sendirian, jangan berfikir untuk diri sendiri. Dan banyak lagi…
Penduduk warga lokal di lereng
gunung pun menjadi bukti dan tuntutan untuk orang kota, bahwa orang kota tidak
boleh mengeluh. Orang kota dari segala fasilitas yang ada di kota sangat jauh
dengan yang ada di desa. Fasilitas dalam bentuk apapun. Gw sendiri kadang kalo
lagi merasa diri selalu emosi, capek, dan kurang bersyukur, larinya ya naik
gunung, main-main ke desa atau rumah penduduk, atau sekedar ngobrol-ngobrol
dengan warga lokal di basecamp pendakian. Dengan cara ini kita bisa melihat
sesaat kehidupan mereka seperti apa, bagaimana mereka bisa survive untuk semangat
tetap hidup. Dan kenyataannya manusia bahagia itu relative, beda-beda setiap
orang. Jalur pendakian yang menanjak membuat kita harus sabra, tabah sampai
menuju puncak. Selain itu ingat kita butuh orang lain bukan sekedar uang. Uang
di hutan buat apa? Teman lebih berarti dari segalanya, jadi tahanlah emosi demi
ke egoisan diri sendiri. Gw tipe orang percaya, orang-orang yang mendaki dengan
tujuan baik, dan tanpa ada maksud buruk apapun, melakukan dengan hati, mereka
akan pulang dengan menjadi jiwa manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Film ini juga mengingatkan akan kebersihan lingkungan, menjaga dan melestarikan alam dengan tidak membuang sampah sembarangan. sampah yang kita buat sisa sesuatu yang kita pakai, harus benar-benar di bawa pulang lagi dan buang pada tempatnya. Di akhir film ini juga memperlihatkan es yang ada di Gunung Cartenz dan mengingatkan soal menjaga semua ini agar tetap ada untuk cucu kita. Bagaimana caranya es ini tidak menghilang, tidak mencair.
Seluruh pesan di film ini sangat tersampaikan
dari caranya memberikan gambaran perjalanan yang nyata dan real. Udah deh…. Pokoknya
kalian nonton yuk. Gak nyesel deh.
Oh iya… bicara tentang sebuah
perjalanan dan petualangan. Baca ini juga ya…
Thanks for the helpful article, it gives me a lot of good information:
BalasHapusNgày nay, kinh tế ngày càng phát triển kéo theo những dịch vụ như: vận chuyển ô tô giá rẻ, dịch vụ bốc xếp, dịch vụ ship cod, vận chuyển xe máy bắc nam, cho thuê xe tải, vận chuyển container,... Củng phát triển và hoạt động mạnh mẽ. Proship là một trong những đơn vị cung cấp những dịch vụ nói trên với chất lượng uy tín, giá cả cạnh tranh và thời gian nhanh chóng.