Jejak Kata Arin pada Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Nusa Tenggara
Haloo…
Gw Arin. Seperti judulnya gw mau
berbagi cerita singkat nih tentang 6
bulan Ekspedisi NKRI koridor Nusa Tenggara tahun 2015, yang pernah gw ikutin.
Mulai dari awal bisa daftar, lulus, pembekalan, turun lapangan sampai pada apel
terakhir perpisahan kami.
Ekspedisi NKRI ialah kegiatan
yang diadakan setiap tahunnya oleh TNI Angkatan Darat melalui Kopassus (Komando
Pasukan Khusus). Jadi Lokasi, pelatih sampai panitia yang pegang orang-orang
Kopassus. Kegiatan ini sudah ada sejak 2011, namanya “Ekspedisi Bukit Barisan”
(Sumatera). Nah yang 2015 ini di beri nama Ekspedisi NKRI Koridor Nusa Tenggara,
menjangkau dari Bali sampai Kupang. Tema kegiatan ini adalah Peduli dan
lestarikan alam. Acaranya tuh melibatkan banyak komponen, seperti TNI, POLRI,
Kementerian lembaga terkait, Pemda, Perguruan tinggi, Pecinta Alam, pramuka dan
banyak lagi dari sipilnya. Nah gw waktu itu jelaslah masuknya sipil, dan bawa
nama Organisasi Pecinta Alam MPPA”Carya Bhuana”.Tujuan ikut selain mencari
pengalaman adalah, gw merasa ini kesempatan gw berkontribusi untuk Mapala gw
yang dirasa sangat kurang waktu masih jadi mahasiswi, ditambah masa kuliah D3
gw hanya 3 tahun. Awalnya gw tahu ini juga dari senior Mapala gw yang uda
pernah ikut ini ditahun 2013, mereka koridor Sulawesi. Dulu gw mau ikut, tapi
nanggung karena mau wisuda dulu target 2014, akhirnya gw baru bisa daftar yang
2015.
Gw wisuda September 2014, sedangkan
pendaftaran Ekspedisi ini di bulan Desember 2014. Setelah wisuda gw emang uda
rencana mau daftar Ekspedisi semisal belum dapet kerjaan. Saat itu gw masi
terlalu betah di Purwokerto, selama 3 bulan dari September-Desember gw cari
kerja di Purwokerto. Wkwkwk…. Mulailah berasa beban, 3 bulan gw coba merantau,
duit abis dan kerjaan blm dapet . Pas masuk Desember, mulailah gw iseng buka
website Ekspedisi Nkri, mau lihat kira-kira gw bisa gak nih memenuhi
persyaratannya. Karena pasti ada ribuan pendaftar yang mau masuk, sedangkan
yang lolos dari sipil cuma ratusan. Setelah gw lihat, gw merasa gw bisa penuhi
semua persyaratannya untuk seleksi online terlebih dahulu. Setelah seleksi
online, masih ada seleksi selanjutnya, yaitu di Markas Kopassus, Batujajar,
Bandung, sekaligus verivikasi berkas-berkas online. Ya waktu itu gw emang beneran
mau ikut sih,… tapi daftarnya iseng-iseng berhadiah j, karena gak mau sakit ati
kalo semisal gak lolos. Wajar sih sedih misal gak lolos, gw uda targetin ikut
ini dari tahun 2013 soalnya. Disitu gw coba memenuhi surat-surat untuk seleksi
online, mulai dari surat ijin orang tua, organisasi Mapala, dan surat
kesehatan. Selain itu juga kita membuat artikel dan memasukan sertifikat apapun
yang gw punya guna mendukung hasil dari pertimbangan hasil seleksi. Gw ngerasa
disini selama ngurus berkas-berkas kaya dikasi jalannya, lancar banget gitu deh.
Apalagi waktu minta surat kesehatan, di salah satu Rumah sakit besar di
Purwokerto, gw masuklah sendirian nanya-nanya mau bikin surat kesehatan dimana
yaa. Gw ditunjukin sama pegawai RS tersebut, dan sampai pada akhirnya gw ketemu
Pak Dokter. Pas pak dokternya tau tujuan membuat surat keterangan sehat gw karena mau ikut Ekspedisi NKRI, eh dibikinin
langsung dengan cepat dan didoakan lulus seleksinya oleh beliau. Di gratisin
pula… gw uda siapin uang padahal, karena setau gw bikin surat keterangan sehat
di rumah sakit tuh bayar. Tapi kayanya si efek rumah sakit angkatan juga mungkin,
hehe… ya pokonya bapaknya baiiik banget, padahal gak kenal gw. uda dilancarain,
di doain pula. Alhamdulillah ya…
Pas pengumuman di bulan Januari
2015, posisi gw uda balik ke rumah, uda gak di purwokerto lagi. Suatu hari gw
lagi main, tiba-tiba temen gw namanya Teh Dini (Ketua Srikandi) yang
mengabarkan kalo gw lulus ekspedisi NKRI. Disitu gw percaya gak percaya sih…
gila aja gw yang daftar tapi gw malah belum mantau hasil kelulusan. Akhirnya gw
disuruh dateng sama teh Dini, ketempatnya. Disitu gw dibawa kerumah Bunda Ully
Sigar Rusady. Gw agak minder sih, soalnya gw gak pake surat organisasi Srikandi
Nusantara waktu itu. Gw bawa nama Mapala gw, MPPA “Carya Bhuana”. Bunda Ully
mendukung gw dan 1 orang lagi namanya kak Lita yang juga lolos seleksi
Ekspedisi NKRI 2015. Disana kita dikasih wejangan, alat-alat tulis, p3k,
kaos-kaos,dan buku-buku tentang lingkungan. Gak nyangka sih bisa dibawa kesini,
gak kepikiran gitu sampe segitu pedulinya ama gw, bocah baru lahir kemaren,
baru kenal Bunda ully ketemu langsung.
Pokoknya dari awal pendaftaran,
gw mau berterima kasih banget buat yang uda dukung dalam bentuk apapun, baik dari
orang tua, Pak Dokter, Mppa “Carya Bhuana”, dan Bunda Ully selaku penanggung
jawab dari Srikandi Nusantara dan teman-teman terdekat.
Pertengahan bulan Januari,
seluruh peserta yang lulus seleksi online langsung dikumpulkan di Markas
Kopassus Batujajar, Bandung. Peserta ini datang dari berbagai daerah yang ada
di Indonesia, gak hanya di Jawa. Semua berkesempatan coy… Hampir semua datang
sendiri-sendiri, dan mulai kenalan sampai akrab. Awalnya kita melanjutkan
seleksi, dari wawancara, psikotes dan fisik. Alhamdulillah semua bisa dilewati
bersama calon peserta Ekspedisi lainnya. Setelah lulus dari semua seleksi, kita
dilanjutkan dengan jadwal pembekalan.
Pembekalan baik berupa materi
maupun fisik sekaligus mengaplikasikan materi yang diberikan. Lokasi pembekalan
kita berada di Situlembang, Bandung. Disana memang sudah biasa jadi lokasi
pelatihan untuk militer. Kegiatan kita dimulai dari pagi buta, hingga malam
hari, super sibuk tapi itu seru sih. Latihan, apel, belajar, latihan, apel dan
belajar lagi. Itu saja yang kita lakukan selama masa pembekalan. Kita di latih
bagaimana melakukan penyebrangan danau, masuk ke hutan untuk belajar Ilmu medan
peta kompas, SAR, Survival. Bagian ini adalah hal yang harus dipelajari seluruh
peserta dari berbagai tim, Karena kita akan diturunkan di lokasi yang belum
pernah kita datangi baik hutan, gunung, laut, danau desa atau kampung adat.
Ilmu tadi adalah hal yang krusial, memikirkan harus bisa safety selama
berkegiatan dilapangan. Selain itu kita belajar teori tentang masing-masing
bidang yang akan kita ambil selama ekspedisi. Jadi di ekspedisi ini kita dibagi
menjadi beberapa tim. Tim Kehutanan, tim flora fauna, tim sosial budaya, tim
potensi bencana dan tim pengabdian masyarakat.
Gw masuk di tim Flora fauna.
Selama pembekalan kita diberikan teori flora fauna, bagaimana cara tim flora
fauna nantinya bekerja di lapangan, dan juga langsung melakukan latihan pengaplikasian
materi pembekalan. Selama pembekalan, hampir seluruh pelatih dan pengisi acara
benar-benar memotivasi kita untuk kegiatan ekspedisi ini, dan selalu di ingatkan
untuk selalu safety prosedur, keselamatan yang utama, keselamatan yang utama.
Kita juga sedikit belajar tentang cara memberi sandi pada helikopter atau
pesawat saat meminta pertolongan dari bawah. Usia pembekalan, ada beberapa
peserta yang mulai drop. Wajar sih efek dimana dalam satu hari, selama 2
minggu, pagi sampai malam kita diterpa cuaca yang sangat dingin sampai bisa tiba-tiba
panas, lalu mendadak dingin lagi. Tapi untungnya semua itu bisa diatasi, dan
seluruh peserta sehat kembali dan siap untuk diberangkatkan ke masing-masing
lokasi kami bertugas.
Pemberangkatan peserta dibagi
beberapa kloter, dikarenakan jumlah peserta yang banyak dan perbedaan lokasi
yang memang tersebar dari Bali hingga Kupang. Nah gw kebagian di subkorwil
Ende-Flores. Gw gak tau sih bagaimana bisa ditaro di Flores. Mungkin ini Kombinasi
berbagai karakter peserta yang ditentukan dan dinilai dari hasil psikotes dan
tes fisik kemudian disesuaikan untuk masing-masing lokasi yang bisa jauh
berbeda budaya dan lingkungannya. Kita semua diantar dengan pesawat besi milik
TNI atau biasa disebut pesawat Hercules. Super gede sih, ini pertama kalinya gw
naik pesawat dan cukup sedikit tegang. Paling tidak, setelah gw merasakan
pesawat ini, gw bisa lebih tenang kalo naik pesawat komersil… hehe ngerti lah
ya maksudnya…. Penerbangan dari Bandung hingga Maumere memakan waktu kurang
lebih 4 jam dengan transit di Bali sebentar.
Gw bersama seluruh Tim Ende,
setibanya di bandara Maumere sore hari, kita sudah disediakan mobil untuk
melanjutkan perjalanan ke kabupaten Ende, yang cukup lumayan jauh. Tim tiba di
Ende sudah malam, gw lupa sih jam berapanya. Ingetnya udah malam, kita apel
sebentar dan langsung istirahat. Selama Ekspedisi kita melalukan berbagai
rutinitas yang intinya hampir sama aja selama 4 bulan, hanya saja berbeda
lokasi. Gw kasih gambaran singkat aja ya. Minggu kita biasanya briefing dengan
tim inti, kita mau kemana, ngapain aja, lalu di konfirmasikan ke Wakil Komandan
(Wadan) tim Ende. Wadan itu penggantinya Komandan tertinggi di masing-masing
Subkorwil. Kalo uda dapet persetujuan Wadan, barulah kita berangkat hari senin
ke lokasi. Biasanya senin sampai di lokasi kalo masih pagi, kita langsung
bersapa dengan lingkungan sekitar, survey dan tanya-tanya juga tentang flora
fauna yang khas di lokasi tersebut. Biasanya kita tinggal di lokasi tersebut
selama 1 minggu. Selasa sampai jumat, kita semua turun kelapangan mendata flora
fauna yang ada di lokasi, dan jika flora fauna itu memang tidak langka,
biasanya kita mengambil sampel untuk dibawa pulang. Sampel-sampel itu kita awetkan,
untuk flora namanya diherbarium dan fauna diawetkan saja. Lokasi yang didatangi
sangat mempengaruhi cara kita menemukan flora fauna. Semisal kita memang berada
di kawasan pegunungan, ya kita harus naik gunung. Semisal lokasi kegiatan kita
di daerah pesisir, kita harus susuri pantai dan ke tengah laut. Hari jumat sore
biasanya kita pulang kembali ke posko utama kita di Ende. Sabtu kita
menyelesaikan pengawetan sampel dan membuat laporan kegiatan selama 1 minggu.
Laporannya berupa laporan kegiatan, laporan data penelitian dan artikel. Hari
minggu kita harus kelar dan menyelesaikan itu semua. Biasanya untuk
mempersingkat waktu kita selama satu minggu sudah nyicil membuat laporan
perminggunya. Setiap minggu pagi kita juga pasti apel dan olah raga. Malam
sebelum tidur dan pagi sebelum kegiatan, kita selalu melakukan apel. Selama 4
bulan di Flores, kita berpindah kecamatan ataupun kabupaten setiap minggunya.
Kadang menggunakan motor, kadang truk.
Selain mencari dan mendata flora
fauna yang ada disana, kita juga sibuk mengadakan pameran apa aja yang kita
temui untuk diperlihatkan kepada pejabat Ekspedisi yang ingin melihat hasil
kegiatan kita sementara. Tim Ende ini juga sempat didatangi Komandan kopassus 2015 dan Ibu Puan Maharani selaku
Menteri, pada moment hari Pancasila. Dikarenakan Ende merupakan salah satu
tempat bersejarahnya Indonesia, yaitu Lahirnya Pancasila oleh Bapak Ir. Soekarno
yang memang pernah diasingkan di Kabupaten Ende pada masanya. Untuk cerita
lebih serunya, gw uda buat ni perwakilan lokasi yang gw datangi selama
ekspedisi, kalian bisa baca ini ya…
- Jejak Kata pada Kota Kelahiran Pancasila
- Jejak Kata pada Kampung Adat Bena
- Jejak Kata pada Pesona Danau Kelimutu
- Jejak Kata pada 17 Pulau Riung
- Jejak Kata pada Gunung Inerie
Usainya kita melaksanakan
ekspedisi, Juni awal setelah upacara Hari Pancasila, di masing-masing subkorwil
mulai merapihkan semua hasil ekspedisi untuk dibawa pulang kembali ke Jakarta. Seluruh
tim dari berbagai Subkorwil dikumpulkan terlebih dulu di Labuan bajo kabupaten
Manggarai, Flores. Disana kita diberi tugas untuk memberikan dan menjelaskan
apa yang didapat selama ekspedisi kepada Tim ahli dari masing-masing bidang,
kemudian kita juga melaksanakan upacara penutupan Ekspedisi NKRI 2015 di Labuan
Bajo ini. Asyiknya… usai semua selesai dilaksanakan, kita diberi hadiah
jalan-jalan ke pulau Komodo. Sumpah sih gw adalah salah satu anak yang
kegirangan juga.Sebelum itu pun, kita khusunya perempuan-perempuan setibanya di
Labuan bajo diberi tempat tinggal yang terenak dan ternyaman selama ekspedisi,
yaitu hotel… wkwkwk gw sama temen gw juga bisa dibilang mendadak norak, mungkin
uda mulai lelah dengan lokasi ekspedisi kita selama ini yang lebih sering tidur
di lantai bermodalkan matras. Pas masuk kamar hotel, kegirangan banget!
akhirnya punya kamar, ber-ac, kamar mandi ada air panas dan dinginnya.. sumpah
sih itu norak banget. Hihihi…. Disisi lain untuk peserta yang cowok beda dengan
kita, mereka tinggal dengan mendirikan tenda-tenda, bahkan toilet mereka buat
sendiri. Jadi antara seneng dan gak enak heuheu…. Ada ikut sedih pasti, mereka biarpun
laki-laki tapi uda bagian dari tim kita selama 4 bulan, terus klo mereka
kesusahan yang cewe-cewe sedih juga sumpah. Oh iya untuk cerita jalan-jalannya
di Pulau Komodo bisa baca di sini ya… Jejak Kata pada pesona Pulau Komodo
Nah setelah beresnya kegiatan
semua sampai upacara Penutupan, akhirnya kita kembali ke Jakarta, semua naik
pesawat Hercules lagi secara bergantian dari Bandara Labuan Bajo. Kita semua
dikumpulkan di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Disana juga ada apel
penutupan seluruh peserta ekspedisi. Berfoto-foto ria sebelum semua mencar
pulang ke rumah masing-masing.
Apa yang didapat selama
ekspedisi???
Semua tergantung dari tujuan dan
persepsi si peserta yang daftar. Kalo gw… gw merasa dapet pengalaman
banyaaaaaaaakk banget (umum sih)… namanya ekspedisi, mendatangi lokasi yang
belum pernah didatengi, rasa was-was terhadap sesuatu yang terjadi kemungkinan
buruk selalu ada selama di lapangan. Flores… dimana budaya sangat jauh dengan
yang ada di pulau Jawa. Bahasa, budaya, keanekaragaman hayatinya membuktikan
bahwa Indonesia memang Bhineka Tunggal Ika, bukan sekedar slogan. Pembentukan
karakter dengan langsung turun kelapangan juga salah satu cara belajar hidup
mandiri, siap menghadapi tantangan, dan menyelesaikan tugas dengan baik
dimanapun berada. Semua itu bisa berjalan lancar dengan membuka pikiran dan
memakai hati selama berkegiatan dilapangan bersama Tim. Percayalah pengalaman
hidup gak akan terbayar dengan uang. Mendapatkan keluarga baru pun tak
terbayarkan dengan apapun.
Salam Ekspedisi…
Bye…bye…
Noted : Saya Arin, mencoba menjadikan hobi dan pengalaman untuk membuat rental alat camping. Khatulistiwa Adventure namanya. Khatulistiwa Adventure ini telah menjadi rekomendasi rental alat camping di Bekasi sejak 2016. Untuk liat katalog alat, bisa cek di WA kami 0896-5750-4996. Bisa cek IG juga di @khatulistiwa_adv.
Tidak ada komentar untuk "Jejak Kata Arin pada Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Nusa Tenggara"
Posting Komentar